Minggu, 25 Mei 2014

Papa aku hanya pinjam....

Seperti biasa Adi, Pimpinan sebuah perusahaan di Jkt, tiba di rumahnya jam 9 malam.
Tdk seperti biasanya, Ana, umur 9 th, membukakan pintu untuknya. Nampaknya ia sdh menunggu cukup lama.

“Kok, blm tidur?” sapa Adi sambil menciumnya.
Biasanya Ana sdh lelap saat ia pulang & baru bangun ketika ia akan berangkat ke kantor
“Aku nunggu Papa pulang. Sebab aku mau tanya berapa sih gaji Papa?”
“Ok. Kamu hitung sendiri yah. Setiap hari Papa bekerja sekitar 10 jam & dibayar Rp.400rb, tiap bln rata2, 22 hari kerja, kadang Sabtu masih lembur. Berapa gaji Papa hayo?”
“Kalo 1 hari Papa dibayar Rp.400rb u/ 10 jam, berarti 1 jam Papa digaji Rp.40rb dong” katanya
“Wah, pinter kamu. Sekarang cuci kaki, tidur” perintah Adi
Ana kembali bertanya, “Papa, aku boleh pinjam Rp.5rb gak?”
“Sdh, gak usah macem2. Buat apa minta uang malem2 gini? Tidurlah.”
“Tapi Papa…” Kesabaran Adi pun habis
“Papa bilang tidur!” hardiknya
Ana pun lari menuju kamarnya sedih.

Usai mandi, Adi menyesali hardiknya, menengok Ana di kamar tidurnya sedang terisak sambil memegang Rp.15rb. Sambil mengelus kepala Ana, Adi berkata, “Maafin Papa yah, Papa sayang sama Ana. Tapi buat apa sih minta uang malem2 gini?
“Papa, aku gak minta uang. Aku hanya pinjam. Nanti aku kembalikan kalo sdh menabung lagi dari uang jajan seminggu ini”
“lya, iya, tapi buat apa?” tanya Adi lembut
“Aku nunggu Papa dari jam 8 mau ajak Papa main ular tangga. 30 menit aja. Mama sering bilang waktu Papa itu amat berharga. Jadi, aku mau ganti waktu Papa. Aku buka tabunganku, hanya ada Rp.15rb krn Papa 1 jam dibayar Rp.40rb maka 1/2 jam aku harus ganti Rp.20rb. Duit tabunganku kurang Rp.5rb, makanya aku mau pinjam dari Papa” kata Ana polos.

Adi pun terdiam. ia kehilangan kata2. Dipeluknya bocah kecil itu erat2 dng haru. Dia baru menyadari, ternyata limpahan harta yg dia berikan selama ini, tdk cukup utk “membeli” kebahagiaan anaknya.
“Bagi dunia kau hanya seseorang, tapi bagi seseorang kau adalah DUNIA-nya”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar